Kamis, 17 Desember 2015

Cerpen Meraih Impian


Abstraksi:
      Pada cerpen “ Meraih Impian “ digambarkan seorang gadis muda yang cantik bernama Nanda. Ia dilahirkan sebagai anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya berkerja sebagai seorang PNS, dsan juga sering aktif di dunia jurnalistik dan organisasi. Dikarenakan pekerjaan ayahnya tidak bias mencukupi kehidupan keluarganya maka ibundanya terpaksa turun tangan untuk menopang keuangaan keluarganya dengan membuka sebuah warung kecil-kecilan. Begitu padanya aktifitas ayah dan ibudanya mebuat dirinya menjadi bekerja keras namun ada hal yamng menjadi titik kelemahannya. Yaitu ketika teringat cita-citanya yang tak tersampaikan. Yang pertama, ketika gagal masuk Fakultas Kedokteran karena kekurangan biaya dang yang kedua ketika ia gagal mendaftar ke STPDN karena tinggi bvadannya kurang. Kegagalan itu snagt mewmbuat hatinya terluka. Namun semangatnya kembali kertika ia mendapatka motivasi dari beberapa buku yang ia baca. Dan kedua kegagalannya berlalu ketika ia diterima di jurusan bahasa Inggris. Ia tekuni masa pendidikan tingginy itu dengan sepenuh hati. Dan pada suatu hari ia didatangi oleh kakaknya yang bernama Ica untuk diajak patungan membeli kios disebelah  took bunda untuk berbisbnis pakaian. Lama kel;amaan usahanya itu menuai hasil yang gemilang. Seiring waktu,Bisninya pun makin meluas. Dan juga membantu ayahnya sebagai motivator dan membuat lahan bisnis nya menuai sukses yang tergolong gemilang. Konsumen yang luas semakin membuka peluang untuk berkiprah di bidang lain. Usaha penjualan tiket pesawat pun ia lakoni hingga membuahkan beberapa kantor cabang di berbagai kota di negeri ini.
Cerpen:
     Selalu terusik lamuan sigadis muda yang bernama Nanda saat teringat kata-kata ayahnya yang selalu berulang ulang menelusup ke teiinganya. Setiap ia teringat kaka-kata itu, semakin berat beban yang ia rasakan. Ia dilahirkan sebagai anak sulung dari lima bersaudara. Tak mudah baginya untuk menjadi anak sulung. Ia sangat merasakan bahwa beban kedua orangtuannya semakin menjadi-jadi. Ayahnya hanya seorang PNS,ia juga sering aktif didunia jurnalistik dan organisasi untuk mencukupi hidup keluarganya. Tak heran jika ibundanya terpaksa turun tangan untuk menopang keluarga dengan berusaha membuka sebuah warung kecil-kecilan.
      Begitu padatnya aktivitas ayah dan ibundanya selalu terlukiskan kuat dalam benaknya. Kerja
keras seakan menjadi menu wajib baginya. Namun, ada hal yang menjadi
titik lemahnya. Dua kali tangisnya pecah ketika cita-citanya tak tersampaikan.
Yang pertama, ketika ia gagal masuk fakultas kedokteran karena tak cukup biaya. Ia selalu ingat kata-kata ibundanya bahwa ia harus selalu bersabar karena gagal masuk ke Fakultas Kedokteran itu. Yang kedua,ketika gagal mendaftar ke STPDN karena tinggi badannya kurang. Semua kegagalan itu sangat membuat hatinya terluka. Ayahn dan ibundanya tak pernah putus asa untuk membangkitkan dirinya hingga membuat bersemangat lagi.
      Banyak cara yang ia lakukan untuk mengobati luka hatinya, Salah satunai ia putuskan untuk membantu ibundanya untuk menjaga warung. Sambil menjaga warung, sedikit demi sedikit belajar dari ketegaranibunda dalam menghadapi kesulitan hidup. Sering ibundanya tidur larut karena harus menyambung potongan perca menjadi sebuah bed cover untuk dijual.
Bed cover itu dititipkan di sebuah toko swalayan. Ia tidak  pernah putus asa untuk berdoa
kepada Sang Khalik agar ibunda senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan
batin.
      Dari beberapa doa yang ia inginkan terkabullah salah satu doanya yang terkabulkan. Suatu hari ayahnya memutuskan untuk berhenti bekerja dan berorganisasi. Ayahnya mulai melirik dunia usaha. Sebagai langkah awal, ayahnya melahap buku-buku sederet profil pengusaha sukses, sebut saja Bob Sadino, Bill Gates, Steve Jobs, Richard Branson, Donald Trump, dan Elang Gumilang. Banyak tumbuh benih-benih bisnis yang tumbuh pesat didalam dirinya, terlebih setelah ia menyerap isi beberapa buku yang menyampaikan banyak motivasi yang membuat semangatnya tumbuh kembali.
     Dua kegagalan yang dulu  berakhir ketika ia diterima di jurusan bahasa
Inggris. Ia tekuni masa pendidikan tinggi dengan sepenuh hati. Kendala
finansial mendorongnya untuk merambah dunia kerja di samping kuliah.
Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara sepupuku, datang
kepadanya.
     Ketika itu,Kakanya mencoba membujuk Nanda untuk patungan membeli kios disebelah toko Bunda. Ia mulai berbisnis pakaian di kios tersebut. Tidak disangka,usahanya itu menuai hasil yang gemilang. Kesibukan berbisnisnya tidak melemahkan prestasi di ranah akademis. Ia
berhasil mempertahankan semuanya dengan hasil yang memukau. Seiring waktu, jaringan bisnisnya terus meluas. Padatnya jadwal ceramah ayahnya sebagai motivator mendorongn Nanda untuk membantunya. Jadilah is berkiprah dalam dunia event organizer. Lahan bisnis ini menuai sukses yang tergolong gemilang. Jaringan konsumen luas semakin membuka peluang untuk
berkiprah di bidang lain. Usaha penjualan tiket pesawat pun ia lakoni hingga
membuahkan beberapa kantor cabang di berbagai kota di negeri ini.
       Kesuksesan ini tidak patut membuatku angkuh, terutama di hadapan Tuhan.
Hanya karena ridha-Nya ia dapat meraih semuanya. Tidak luput bimbingan
dan motivasi dari kedua orang tuanya turut membuatnya tegar dalam berbagai
kesulitan.

BY: Regar Bintari Bayu Pratama, S.Farm., Apt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar