
Alhamdulillah... Alhamdulillah.. Alhamdulillah..
-10 Agustus 2012-
Ngelihat status fb temen-temen pada ngucapin syukur karena bisa di
bilang hari ini adalah hari penuh makna bagi mahasiswa apoteker batch
oktober angkatan 2011, "Pengumuman ujian apoteker tahap I dan II".
*****
-9 Agustus 2012-
Flashback sehari sebelumnya..
Hari yang sebenarnya tidak dinanti-nanti tapi mau tidak mau harus di
hadapi juga, Ujian apoteker tahap II : Sidang Wawasan umum dan
klarifikasi jurnal. Ujian ini berselang 1 minggu setelah ujian apoteker
tahap I lalu (lihat : Ujian Apoteker Tahap I).
Selama 1 minggu saya harus belajar mengenai wawasan umum kefarmasian
mulai organisasi kefarmasian, industri, regulasi, distribusi, sampai
pelayanan komunitas dan klinik. Pokoknya semua undang-undang tentang
kefarmasian wajib di hafal bahkan nama Menkes, nama ketua IAI Pusat dan
Jabar, nama kepala BPOM dan BBPOM bandung juga wajib di hafal.
Tidak hanya itu, saya juga harus belajar lagi mengenai jurnal yang telah
saya tulis di tahap I kemarin secara detail dan terperinci, termasuk
kesalahan-kesalahan yang ada di jurnal saya untuk diklarifikasi. Berasa
mau meledak ini otak belajar bahan yang sebanyak itu dalam waktu yang
singkat. Persiapan harus dilakukan sematang mungkin karena malu gila
kalau tidak bisa menjawab pertanyaan sewaktu sidang, karena penguji
tidak hanya dari dosen itb tetapi juga dari berbagai praktisi, semuanya
berjumlah 9 orang.. yapp, 9 orang.
![]() |
Karena belum sempat ngedokumentasiin sidang apoteker, yasudah random cari gambar sidang di google hahaha |
Well, tibalah hari H.
Saya mendapat tempat sidang di ruang rapat lantai 2. Karena saya
kebagian sidang jam 2 siang, jadi saya berani begadang sampai jam 4 pagi
hari itu.. (tapi lupa sahur).
Masuk ruangan, huahh.. langsung grogi karena wajah-wajah penguji yang
pasang muka galak, alhasil yang harusnya saya bilang selamat siang malah
saya bilang selamat pagi.."mas ini udah siang, bahkan udah mau
sore...", ucap salah satu penguji. Saya cuman bisa tampang muka smile, belum sidang saja sudah melakukan hal bodoh :D
Bapak Moderator: " Saudara Fairus, anda akan kami sidang selama 60 menit kedepan, siap?"
Saya : "Siap Pak" (suara lantang penuh percaya diri padahal pikiran udah tidak karuan karena kata *disidang* bapaknya berasa saya adalah seorang pesakitan yang ada di meja hijau :D)
Saya : "Siap Pak" (suara lantang penuh percaya diri padahal pikiran udah tidak karuan karena kata *disidang* bapaknya berasa saya adalah seorang pesakitan yang ada di meja hijau :D)
Sekitar 5 menit saya harus curcol mengenai isi jurnal saya (padahal udah
nyiapin skenario panjang lebar biar waktunya habis untuk cerita saya
tapi curcolan saya bahkan tidak sampai 5 menit -__-').
Nah, berikut beberapa pertanyaan selama sidang:
Nah, berikut beberapa pertanyaan selama sidang:
Bapak apotek KF:
1. Kalau ada distributor datang ke apotek anda, distributor A memiliki
barang dengan ED tahun ini dengan diskon 30% dan distributor B dengan ED
tahun depan tapi tidak ada diskon, mana yang anda pilih dan alasannya
apa? Kalau anda pilih distributor dengan diskon 30%, apa pertimbangan
anda?
2. Ketika menerima resep narkotik, apa yang akan anda lakukan?
3. Pelaporan narkotik dilakukan tiap berapa bulan dan berapa rangkap serta ditujukan untuk siapa?
4. Obat yang bisa di beli bebas di apotek apa saja?
5. Bagaimana cara melayani pasien yang datang untuk membeli obat anda ini?
6. Obat keras boleh tidak di beli bebas di apotek? kenapa? (kalau obat
keras yang termasuk dowa boleh dilayani tanpa resep dokter)
7. Konseling itu apa sih?
8. Bedanya konseling dan pemberian informasi obat? kalau informasi yang
diberikan ke dokter apa namanya? konseling yang baik gimana cara nya,
jelaskan?
9. Sebagai apoteker boleh tidak sih kita bilang sendok teh? beda sama sendok obat dan sendok takar?
9. Sebagai apoteker boleh tidak sih kita bilang sendok teh? beda sama sendok obat dan sendok takar?
Ibu RS Hasan Sadikin (ibunya paling tidak suka kalau kita bilang kata "mungkin", jadi saya ditegur gara-gara banyak bilang kata "mungkin" hehe):
1. Kenapa dipilih indikasi untuk anak-anak? apakah infeksi saluran kemih banyak terjadi pada anak-anak? berapa persentasinya?
2. Bagaimana anda tahu bahwa pasien anda keadaannya membaik setelah minum obat ini?
3. Bila pasien muntah setelah meminum obat ini, apa yang harus dilakukan?
3. Bila pasien muntah setelah meminum obat ini, apa yang harus dilakukan?
4. Obat ini cara minum gimana, apa saja yang perlu diperhatikan?
5. Anda bilang minumnya tiap 6 jam, jadi jam berapa saja waktu minumnya?
bila dosis pertama diminum jam 6 pagi, kemudian jam 12 siang, jam 6
sore, dan 12 malam.. Tapi pasien nebus obat jam 9. Yang anda sarankan
bagaimana?
7. Apa itu onset? apa itu loading dose?
8. DRP meliputi apa saja? jelaskan?
9. Apa pemantauan obat yang harus diperhatikan untuk obat anda bila dilihat dari profil farmakokinetiknya?
(saya jawab dengan terbata-bata.. "dilihat kontraindikasi, interaksi
obat, ketepatan dosis... hmmm...", bapak moderatornya tiba-tiba ngomong
"waktu nya bu", terus saya langsung menimpali "oh..iya ibu, waktu
pemberian juga diperhatikan".. pak moderator kemudian balas berbicara
"bukan, maksud saya waktunya sudah habis untuk tanya jawab" disertai
tawa membahana seluruh penguji (dalam hati: ya elah pak, kirain teh mau
bantuin saya jawab :D).
Ibu farset:
1. Alasan pakai sirupus simpleks? penting ya, kan ada pemanis yang lain?
2. Bagaimana adjust pH? pH akhir yang diharapkan? kenapa?
3. Kok formula tiap halaman beda-beda ya? (maaf bu salah tulis dikejar waktu, hehe)
Intinya ada yang salah dibagian cara pembuatan sediaan saya, jadinya
ibunya gak mau nanya lagi *alamak.. bakalan gak dilulusan nih bikin
sebel penguji pikir saya waktu itu*
Melihat kearah penguji yang lain, huahh.. masih ada 4 penguji lagi yang bakalan nanya, padahal udah down begini gara-gara ibu farmaset tadi yang jadi bad mood, ngejawab pertanyaan udah pasti bakalan ngelantur kemana-mana karena tidak fokus :(
Ibu Analisis:
1. Anda memilih metode identifikasi sediaan dengan menggunakan
spektrofotometri UV, preparasi sampelnya gimana? (huahh.. lupa nulis
dijurnal)
disesuaikan dengan di buku monografi USP/BP bu, setahu saya ada --->
ibunya: tapi kan belum tentu eksipiennya sama dengan sediaan mu
ektraksi cair-cair pakai corong pisah bu, kan sunset yellow (pewarna
yang bakal mengganggu pengujian kalau pake UV karena adanya gugus
kromofor) larut air sedangkan zat aktif saya tidak larut air jadi saya
akan gunakan pelarut berdasarkan perbedaan polaritas bu ---> ibunya:
yakin?? kan bisa aja zat aktif mu terlarut juga
Jawaban mentok: diencerkan saja bu, kan nanti dibandingkan dengan panjang gelombang maksimal dari bakunya.. ---> ibunya: ah.. masa?
Pokoknya yang dibahas tentang prepasi sampel sampai akhir, hanya muter-muter di topik ini dan ujung-ujungnya saya mengalah biar cepat berakhir penderitaan ini, hehe
Jawaban mentok: diencerkan saja bu, kan nanti dibandingkan dengan panjang gelombang maksimal dari bakunya.. ---> ibunya: ah.. masa?
Pokoknya yang dibahas tentang prepasi sampel sampai akhir, hanya muter-muter di topik ini dan ujung-ujungnya saya mengalah biar cepat berakhir penderitaan ini, hehe
Bapak IAI:
1. Pengen jadi apoteker? (jelas lah pak mau banget sampe saya jabanin ikutan ujian apoteker yang horor ini :D), nanti pengen kerja dimana? Kenapa pengen kerja di industri? gajinya lebih besar kalau jadi PNS lo? buktinya saya jadi PNS dulu sekarang bla bla bla (intinya bapaknya curhat masa lalunya) :D
1. Pengen jadi apoteker? (jelas lah pak mau banget sampe saya jabanin ikutan ujian apoteker yang horor ini :D), nanti pengen kerja dimana? Kenapa pengen kerja di industri? gajinya lebih besar kalau jadi PNS lo? buktinya saya jadi PNS dulu sekarang bla bla bla (intinya bapaknya curhat masa lalunya) :D
2. Kenapa apoteker perlu disumpah?
3. Apa kepanjangan STRA? undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut? yang mengeluarkan siapa?
4. Kalau surat kompetensi, SIK, dan SIPA siapa yang ngeluarin?
5. Kapan kita menggunakan SIK dan SIPA? masa berlakunya?
6. Siapa yang menyumpah apoteker? (jawaban polos saya: "kurang tau pak,
soalnya saya belum disumpah.." disertai ketawa membahana lagi oleh semua
penguji.. :D)
7. Tidur jam berapa? (jam 4 subuh pak) trus sahur? (iya pak) terus belajar? (enggak pak, tidur :D)
8. S1 nya dari mana? (muhammadiyah solo pak) oh pak Da'i? (iya pak itu dekan farmasi saya)
Sebenarnya ada pertanyaan lain lagi dari bapak IAI ini tapi saya lupa gara-gara kebanyakan pertanyaan dari si bapak hehe
Bapak Farmol:
Bapak Farmol:
Pertanyaan bapaknya hanya seputar dosis, tapi sebenarnya saya kurang
ngeh tentang yang ditanya beliau. mungkin karena saya gak konek-konek
jadinya bapaknya nyuruh saya ngitung lagi nanti (bapak yang satu ini
baik banget :D)
Bapak Moderator: "Masih ada waktu 10 menit, ibu dr Industri ada yang mau ditanyakan?"
Nah kalau ibunya ini baik banget kalau kita tidak tahu, dijawab sendiri
sama beliau...kalau jawaban kita salah beliau benerin, hehehe
Ibu Industri:
1. Alasan anda mengganti bentuk sediaan dari sirop menjadi suspensi?
2. Formula umum dari suspensi aja saja? fungsinya?
3. Bagaimana alur produksi untuk sediaan anda di industri? Jelaskan dengan lengkap dan detail!
3. Tugas manager produksi? jelaskan yang berhubungan denga proses produksi!
4. Kapan dilakukan IPC? apa saja IPC untuk sediaan anda ini? uji penetapan kadar iya kan? cara uji homogenitas gimana ya?
5. Uji disolusi untuk suspensi dan sirup perlu gak? bagaimana caranya?
(dalam hati: huahh.. waktu praktikum dulu yang ngelakuin disolusi teman
saya bu, saya tinggal nyuruh :D) Apa itu disolusi?
6. Nitrofurantoin berwarna kuning terang kenapa anda masih pake sunset
yellow sebagai pewarna? "oh iya ya bu (saya kan belum pernah liat wujud
aslinya gimana)? saya kira warnanya tidak terlalu terang jadi saya kasih
pewarna supaya lebih menarik"
7. Sampling dilakukan diruang apa? tekanannya gimana, lebih positif apa
negatif? perlu ada HEPA filter dan LAF gak? syarat personilnya gimana?
yang nimbang bagian PPIC apa produksi? dokumen apa saja yang perlu
dilihat?
8. Expered dated untuk sirop atau suspensi berapa sih?
8. Expered dated untuk sirop atau suspensi berapa sih?
Pokoknya nanya-nanya seputar produksi, tapi sayang tidak ada pertanyaan seputar CPOB, water system, waste treatment, HVAC, dan sistem validasi, padahal saya sudah belajar mati-matian mengenai materi-materi ini -___-'
Dari 9 penguji hanya 7 penguji yang mengajukan pertanyaan karena waktu sidang udah abis.. syukurlah saya tidak jadi divonis penjara seumur hidup :D
Dari 9 penguji hanya 7 penguji yang mengajukan pertanyaan karena waktu sidang udah abis.. syukurlah saya tidak jadi divonis penjara seumur hidup :D
*****
Well, sambil menunggu pengumuman keesokan harinya, hidup saya
bagai digantung, gak enak tidur lah pokoknya (padahal saya termasuk
orang yang suka tidur, hehe).
Karena saya ragu di tahap ini jadi saya tidak datang ke kampus untuk
melihat pengumumannya langsung (males mau mandi juga sih sebenarnya,
hehe), jadi saya hanya minta temen untuk nengokin hasilnya. Apapun
hasilnya saya terima dengan ikhlas.
Tepat pukul 6.30 PM hp saya berdering dan sms masuk dari teman saya. Begini bunyi sms-nya:
Tepat pukul 6.30 PM hp saya berdering dan sms masuk dari teman saya. Begini bunyi sms-nya:
"Mer, lu lulus peringatan di pengawasan mutu"
Huahhhh... LULUS, "lu gak ngibul kan?".. Awalnya saya kira kalau lulus
bakalan peringatan di farmol tapi malah di pengawasan mutu (mungkin
karena tidak ada preparasi sampel untuk UV dan ada 1 poin yang kelewat
gak ditulis... :D).
Ah.. apapun peringatannya, yang penting lulus, yang penting bisa
berjuang di tahap selanjutnya. Alhamdulillah... terima kasih ya Allah,
benar-benar engkau permudah jalan di ujian apoteker ini..
buat teman-teman yang belum bisa lanjut ke tahap selanjutnya, tetap semangat!! pasti Allah akan memberikan yang terbaik buat kalian.. Allah tidak akan memberikan beban diluar kemampuan kita dan dibalik kesulitan ini pasti ada kemudahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar