Pharmapreneur
Dalam
kehidupan sehari hari obat, vitamin dan suplement sudah menjadi salah
satu kebutuhan pokok manusia. Banyak ragam obat, vitamin dan suplement
beredar di pasar. Karena pendekatan ekonomi lebih dominan, peredaran
obat sudah tidak berbeda dengan komoditas dagang lainnya. Situasi
semacam ini muncul mengingat faktor daya tarik konsumsi obat sebagai
komponen utama kesehatan sehingga industri obat berkembang pesat.
Salah
satu perusahaan yang tahan terhadap inflasi adalah perusahaan farmasi
tetapi dalam artikel kali ini saya ingin mengajak anda pada bisnis
farmasi pada tingkat masyarakat yaitu apotek, Apotek merupakan tempat
apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel
produk farmasi. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani apotheca yang secara harfiah berarti "penyimpanan".
Tapi
sangat disayangkan saat ini masih jarang kita temui entrepreneur yang
berasal dari latar belakang dunia farmasi sendiri. Padahal segala produk
farmasi merupakan most needed product,
dimana hampir seluruh masyarakat menggunakan produk tersebut, baik
dalam bentuk jasa kefarmasian maupun barang (obat,suplement,vitamin,alat
kesehatan).
Dari
10.784 Apotek di seluruh indonesia (data kementrian kesehatan RI 2012)
diperkirakan lebih dari 50% adalah apotek yang dimiliki oleh PSA
(pemilik sarana Apotek) yang kemungkinan bukan dari latar belakang
keilmuan farmasi bahkan banyak yang dimiliki oleh para pemegang modal
besar dengan mendirikan francise apotek dan menguasai bisnis apotek.
Setelah seorang sarjana farmasi menyelesaikan kuliah profesi apoteker
dengan mengantongi STRA (surat tanda registrasi apoteker) dan SIP
(surat ijin praktek) maka apoteker dapat mendirikan dan sekaligus
menjadi penanggungjawab terhadap apotek tersebut, jadilah seorang
pharmapreneur ciptakan lapangan kerja untuk orang-orang disekitar anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar