Setia yang menurut kamus bahasa Indonesia terdefinisikan sebagai taat atau patuh mempunyai makna yang luas secara implisit. Taat atau patuh dapat mengarah kedalam sebuah arti negatif jika diidentifikasi secara deduktif.
Setia tanpa mengubah dan mengurangi makna sebenarnya mempunyai
arti induktif taat atau patuh terhadap semua hal – hal yang berpersepsi
positif. Kita sebagai manusia sosial yang tak bisa hidup secara individual
berkewajiban taat dan patuh kepada semua yang ber implementasi kepada semua hal
yang positif. Makan, minum, berkerja, belajar, memasak adalah sebagian hal
dalam rutinitas sehari – hari yang ber implementasi positif. Bagaimanakah setia
kepada hal – hal yang bersifat negatif, apakah kita harus juga setia ??
Kawan, teman atau bisa lebih dekat lagi adalah sahabat
merupakan sebuah wujud manusia se-genre ataupun lain jenis yang dekat dengan
kita, mengerti dan dapat menerima akan kekurangan serta kelebihan kita, merasa
senasib dan sepenanggungan dan selalu ada apabila segera dibutuhkan.
Definisi kawan dapat berbeda dengan otak dan rasa hati yang
berbeda. Perasaan kawan juga dapat di pengaruhi oleh suatu proses kebersamaan
sehingga dapat menimbulkan perasaan senasib dan sepenanggungan.Sebuah
kebersamaan yang terukur dalam sebuah durasi waktu tertentu sehingga
menimbulkan hasrat yang sehati dan perasaan cinta seirama.
Sebagai seorang kawan dan manusia yang diciptakan tidak
sempurna layaknya malaikat, tentulah mempunyai dua perilaku yang bertolak
belakang. Perilaku positif dan negatif timbul akan pengaruh extern dalam sebuah
pergaulan lingkungan, interaksi sosial menuju proses yang dinamakan kedewasaan.
Perilaku kawan yang menyimpang dan merugikan adalah sebuah
perilaku yang mungkin harus kita jauhkan dan terasa perlu untuk diluruskan
dalam konsep setia kawan positif. Setia dalam pengertian taat dan patuh bertemu
dengan prosa kawan, menjadi ketaatan dan kepatuhan kita akan seorang manusia
yang dekat dengan kita dan merasa sepenanggungan.
Setia kawan haruslah menuju kearah yang positif, apabila setia
kawan dalam hal negatif seperti minum – minuman keras, balap liar atau apapun
yang bersifat negatif, perlukah atau haruskah kita untuk sebuah kata setia
kawan ?
Pemuda sebagai objek yang sering mendeklarasikan kata setia
kawan saat ini sering mengartikan rasa setia dalam segala hal. Tanpa terpikir
akan sebuah kesalahan jalan, penurunan, bahkan ketidak masuk akalan.
Saya sebagai seorang yang sudah menjadi mahasiswa dan sedang
menjadi mahasiswa, sering melihat kesalahan – kesalahan dalam mengartikan
sebuah kata setia kawan. UJIAN AKHIR SEMESTER merupakan salah satu moment akbar
bagi semua mahasiswa dalam menentukan kualitas nilai sebagai penentu masa
depannya. Suasana berlangsungnya ujian tersebut membuat saya sebagai seorang
peserta merasa sedikit mengernyitkan alis mata. Ketika para orang – orang
terpelajar mengukuhkan waktu selesai dalam pengerjaan sebuah soal dan
memberikan keputusan untuk segera keluar memberikan lembar jawaban, bagi mereka
yang entah karena segala macam kesibukkannya harus berperilaku aktif untuk
mengerak – gerakan seluruh urat lehernya
Secara fungsional ilmu dalam bangku perkuliahan adalah ilmu
yang harus dipertanggung jawabkankan nanti dalam dunia pekerjaan, dan kemampuan
akan penguasaan soft skills individual merupakan jembatan akan sebuah peraihan
pekerjaan. Dan penguasaan bidang secara individual merupakan jaminan dalam
sebuah job positioning dalam sebuah instansi atau perusahaan. Apakah mungkin
kita akan selalu tergantung dengan sebuah kata setia kawan? Perlukah kita setia
kawan memberikan jawaban soal kepada seorang teman pada saat ujian?
Saat ini akan kulewati saat ini, dan besok apa kata hari esok
dan akan kulewati hari besok. Prinsip pemuda masa depan kita, generasi penerus
bangsa, berleher beton dalam sebuah pencarian jawaban soal ujian, yang memegang
teguh rasa setia kawan yang tinggi demi sebuah keselamatan individual, generasi
yang tak pernah gentar menghadapi segala resiko pengulangan dan mahasiswa –
mahasiswa aktif dalam memaximalkan masa perkuliahan.
Selamat berjuang jihaders – jihaders masa depan, semoga
selamat sampai tujuan dan selamat menikmati semua kebodohan – kebodohan pikiran
serta tidur lelap tak terbangunkan kedalam sebuah kompetensi jaman.
“ Kasihku mengencanimu “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar