Jumat, 15 Maret 2013

Kerjasama Regional Dan Internasional


Kerjasama Regional :
ASEAN(Association of South East Asian Nations)
APEC ( Asian Pacific Economic Coorperation  )
Kerjasama Internasional :
OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries )
IMF ( International Monetary Fund )

ASEAN(Association of South East Asian Nations)

A.   Latar Belakang Terbentuknya ASEAN


           ASEAN (Association of South East Asian Nations ), atau Perhimpunan Bangsa – Bangsa Asia Tenggara ( PERBARA), merupakan organisasi kerja sama regional negara – negara Asia Tenggara dibidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Meskipun organisasi ini bertekad mewujudkan stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dari pengaruh asing, tetapi bukan merupakn organisasi politik. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang berdirinya ASEAN.
           Berdirinya ASEAN didorong oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut:
§  Faktor Internal ( Dari Dalam ), yakni setelah berakhirnya Perang Dunia II lahirlah negara – negara baru di Asia Tenggara. Munculnya negara – negara baru ini pada umumnya banyak memiliki persamaan masalah, oleh karena itu paerlu sikap dan tindakan bersama untuk mewujutkan stabilitas dan keamanan kawasan ini melalui ASEAN.
§  Faktor Eksternal ( Dari Luar ),  yakni akibat krisis Indocina yang ditimbulkan oleh gerakan komunis yang berusaha menguasai seluruh Vietnam, Laos dan Kamboja ( Kampuchea ) sebagai negara komunis, maka negara – negara tetanga di kawasan  ini merasa khawatir dan sepakat menghadapi ancaman ini dengan membentuk ASEAN.


B.    Sejarah Berdirinya ASEAN

           ASEAN adalah organisasi kerja sama regional negara – negara di Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara di Asia Tenggara,yakni Indonesia, Filiphina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pendirian organisasi ini ditanda tangani dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN(Deklarasi Bangkok). Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh:
1.     Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)
2.    Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia)
3.    S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)
4.    Narsisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filiphina)
5.    Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Muang Thai/ Thailand)
     
          Dalam Perkembangannya, lima negara Asia Tenggara lain ikut bergabung, yakni:
1.     Brunei Darussalam( Tanggal 7 Januari 1984)
2.    Vietnam (Tanggal 28 Juni 1997)
3.    Laos (Tanggal 23 Juli 1997)
4.    Myanmar (Tanggal 23 Juli1997), dan
5.    Kamboja/ Kampuchea (Tanggal 16 Desember 1998)
                   Nagara – negara di Kawasan Asia Tenggara yang belum masuk ASEAN yaitu Timor Leste


C.  Tujuan ASEAN


                     Maksud dan tujuan ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok Agustus 1967 adalah sebagai berikut:
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di Asia Tenggara.
  2. Mendorong perdamaian dan kestabilitan regional di Asia Tenggara dengan menghormati keadilan dan tata hukum dalam hubungan antar negara Asia Tenggara serta berpegang teguh pada asas Piagam Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)
  3. Mendorng kerja sama dan saling membantu dalam berbagai bidang yang merupakan kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, dan ilmu pengetahuan.
  4. Saling membantu dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian dalam bidang pendidikan teknik dan administrasi.
  5. Kerja sama dalam peningkatan pertanian, industri, perdagangan, komunikasi , dan peningkatan taraf hidup rakyat di masing – masing negara anggota.
  6. Mendorong penelaahan masalah Asia Tenggara.
  7. Memelihara kerja sama dengan berbagai organisasi internasional dan regional antar negara ASEAN.


D.  Prinsip Dasar ASEAN

                    ASEAN  sebagai wadah kerja sama negara – negara di Asia Tenggara, mempunyai prinsip – prinsip dasar yang tertuang dalam perjanjian persahabatan dan kerja sama di Asia Tenggara. Perjanjian tersebut ditandatangani pada tanggal 24 Februari 1976 di Bali.
Adapun  isi perjanjian tersebut yaitu:
  • Menghormati kemerdekaan, kedaulatan , kesamaan, intergritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara.
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri dari negara lain.
  • Penyelesaian sengketa dengan cara – cara damai.
  • Menghindari penggunaan atau ancaman melalui kekuatan militer.
  • Kerja sama yang efektif antar negara anggota.

E.  Lambang ASEAN



          Lambang ASEAN berupa ikatan 10 batang padi.  Dalam lambang ASEAN terdapat empat warna yaitu biru, merah, putih, dan kuning. Adapun arti logo atau lambang ASEAN yaitu:
§  Biru melambangkan keamanan dan kestabilan.
§  Merah melambangkan semangat dan dinamisme
§  Putih melambangkan kesucian
§  Kuning  melambangkan kemakmuran
§  Sepuluh tangkai padi melambangkan cita – cita .
         Pelopor pembentukan ASEAN di Asia Tenggara yaitu bersatu dan bersemangat.
Bulatan melambangkan kesatuan ASEAN.


F.  Struktur Organisasi ASEAN


                     Untuk melaksanakan maksud dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah struktur organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara sebelum KTT I di Bali 1976 ada perbedaan.
  • Sebelum KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai Berikut:
  1. Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ( ASEAN Ministeral Meeting ). Sidang Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap tahun secara bergilir di negara anggota.
  2. Standing committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya melanjutkan perkerjaan ASEAN dalam jangka waktu diantar sidang-sidang tahunan para Menteri Luar Negeri.
  3. Komiisi-komisi Tetap ( Permanent Committee ), yang beranggotakan tenaga ahli serta pejabat pemerintah negara – negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah memberikan rekomendasi terhadap rencana program ASEAN dan melaksanakan program tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari Sidang Tahunan Para Menteri.
  4. Komisi – komisi Khusus ( Ad Hoc Committee ), yakni Komisi khusus di bentuk sesuai kebutuhan
  5. Sekretariat Nasional ASEAN ( National Secretariats ), yang bertugas untuk mengkoordinasi pada tahap nasional dalam melaksanakan keputusan – keputusan para menteri ASEAN dan mempersiapkan agenda pertemuan Standing Committee.
  • Sesudah KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Ada Perubahan, Sebagai Berikut:
  1. Pertemuan Para Kepala Pemerintahan ( Summit Meeting )
  2. Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN
  3. Sidang Para Menteri – Menteri Ekonomi
  4. Sidang Para Menteri Lainnya ( Non – Ekonomi)
  5. Standing Committee
6.    Komite – komite

G.    Konferensi Tingkat Tinggi ( KTT) ASEAN

  1. KTT I di Bali ( 23 – 25 Februari 1976 )
  2. KTT II di Kuala Lumpur ( 4 – 5 Agustus 1977)
                    Yang  telah memfokuskan pada masalah – masalah hubungan ekonomi dengan Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
  1. KTT III di Manila ( 14 – 15 Desember 1987 )
                     Dalam KTT III ini berhasil menandatangani Deklarasi Manila, yang isinya antara lain tentang kerja sama dalam segala bidang untuk melawan proteksionisme negara – negara industri dan mengadakan uasah bersama guna menjaga ketertiban, keamanan, dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
  1. KTT IV di Singapura ( 27 – 29 Januari 1992 )
                     KTT IV ini merupakan arti penting karena diadakan pada saat yang tepat yakni pada waktu dunia sedang mengalami berbagai perubahan. Perubahan positif tersebut berupa tercapainya persetujuan mengenai penyelesaian masalah Kamboja yang lebih erat dengan negara – negara eks Indochina di kawasan Asia Tenggara.
  1. KTT V di Bangkok, Thailand ( 14 – 15 Desember 1995 )
  2. KTT VI di Hanoi, Vietnam ( 15 – 16 Desember 1998 )
  3. KTT VII di Bandar Sri Begawa, Brunei Darusalam ( 5 – 6 November 2001)
  4. KTT VIII di Phnom Penh, Kamboja ( 4 – 5 November 2003 )
  5. KTT IX di Bali, Indonesia ( 7 – 8 Oktober 2003 )
  6. KTT X di Vientiane, Laos ( 29 – 30  November 20034)
  7. KTT XI di Kuala Lumpur, Malysia ( 12 – 14 Desember 2005 )
  8. KTT XII di Cebu, Filipina ( 12 – 14 Januari 2007 )
     
H.  Peran Indonesia Dalam ASEAN

                      Peran Indonesia dalam ASEAN sangat besar diantaranya sebagai berikut :
  1. Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.
  2. Penyelengara KTT I dan IX di Bali.
  3. Tempat kedudukan sekretariat tetap, yaitu di Jakarta.
  4. Turut menyelesaikan pertikaian antar bangsa atau negara di kawasan Asia Tenggara.
  5. Mendukung kesepakatan bahwa Asia sebagai kawasan yang bebas, damai, netral, atau Zone of Peace, Freedom and Neutrality ( ZOPFAN).
  6. Menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting ( JIM ) untuk meredakan konflik di wilayah Kamboja.

I.         Kerja Sama Ekonomi ASEAN


             Kerja sama ekonomi negara anggota ASEAN meliputi beberapa bidang, diantaranya keuangan dan perbankan, perdagangan, pertanian, kehutanan, perternakan, dan perikanan. Secara teknis, kerja sama tersebut dilaksanakan oleh komite – komite sesuai dengan bidangnya masing – masing :
  1. Komite Keuangan dan Perbankan ( COFAB = Committee on Finance and Banking )
                 Komite keuangan dan perbankan merupakan komite kerja sama di bidang keuangan dan perbankan yang berkedudukan di Thailand. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
  • Pembentukan dana
  • Memberikan pendukung perpajakan yang sesuai dengan undang – uadang yang berlaku, dan
  • Mencari bantuan modal dari negara – negara maju.
  1. Komite Bahan Makanan, Pertanian, dan Kehutanan ( COFAF = Committee on Food, Agriculture, and Forest )
                   Komite bahan makanan, pertanian, dan kehutanan merupakan komite kerja sama di bidang pertanian, kehutanan, dan bahan pangan yang berkedudukan di Indonesia .
  1. Komite Industri, Pertambvangan,  dan Energi ( COIME = Committee on Industri, Mining, and Energy )
                    Komite industi , pertambangan, dan energi merupakan komite kerja sama bidang industri, pertambangan, dan energi yang kedudkukan di Filipina.
  1. Komite Transportasi dan Komunikasi ( COTAC = Committee on Transportation and Communication )
                    Komite transportasi dan komunikasi adalah komite kerja sama bidang transportasi dan komunikasi yang berkedudukan di Malaysia.
  1. Komite Kebudayaan dan Informasi ( Committee on Cultural and Information )
                     Komite ini melakukan kegiatan dalam bidang kebudayaan dan informasi, misalnya pengembangan misi budaya di kawasan ASEAN maupun di luar ASEAN.
  1. Komite Perdagangan dan Pariwisata ( COTT = Committee on Trade and Tourism )     
                      Komite ini berkedudkukan di Singapura dan melakukan kegiatan – kegiatan seperti mengadakan perjanjian perdagangan ASEAN dan mengadakan promosi kepariwisataan.

I.  Hasil Yang Telah Dicapai Dalam ASEAN

                    Hasil Yang Telah dicapai dalam kerja sma ekonomi ASEAN, meliputi :
  1. Mendirikan proyek industri ASEAN.
  2. Membentuk dana devisa bersama bagi negara – negara anggota yang memerlukan. Dana atur dalam ASEAN Swap arrangment.
  3. Menyelengarakan preferensi perdagangan diantar negara – negara anggota ASEAN, artinya menentukan tarif yang rendah untuk beberapa jenis barang hasil produksi negara – negara ASEAN.
  4. Mencegah terjadinya pajak berganda.
  5. Penggunaan Satelit Palapa bersama oleh negara – negara anggota ASEAN.
  6. Menyusun program bersama di bidang pangan khususnya beras.
  7. Peran swasta diperluas dan diperbesar.
  8. Mendirikan pusat – pusat penelitian.
  9. Hasil kerja sama dibidang sosial budaya.


APEC ( Asian Pacific Economic Coorperation  )
A.        Sejarah Berdirinya APEC
              APEC(Asia Pasific Economic Cooperation) adalah kerja sama ekonomi negara – negara Asia Pasifik. APEC dibentuk pada  1989 di Canbera, Australia.  Saat ini jumlah anggota APEC  mencapai 21 negara diantaranya :
  • Dari ASEAN: Indonesia, Tahailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam dan Malaysia.
  • Dari Benua Asia: China, Jepang, Korea Selatan, Hongkong,Taiwan, dan Rusia.
  • Dari Benua Australia : Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
  • Dari Benua Amerika: Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Peru dan Chili.


B.        Tujuan APEC

                    APEC mempunyai tujuan  pokok melakukan liberalisasi perdagangan dan investasi serta meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusia untuk mengingkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
Tujuan di bentuknya kerja sama APEC yaitu:
1.     Menjalin kerja sama perdagangan, investasi, dan pariwisata.
2.    Memeprkuat perdagangan multilateral bagi kepentingan Asia Pasifik serta negara negara lain.
3.    Mengurangi hambatan perdagangan antar negara.
4.    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mendorong pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.


                        Untuk mencapai tujuan tersebutdisusunlah agenda liberalisasi secara bertahap sebagai berikut:
§  Tahap pertama tahun 2010, liberalisasi perdagangan dan investasi diantara negara industri maju di kawasan Asia Pasifik.
§  Tahap kedua tahun 2020, liberalisasi perdagangan dan investasi di antar kawasan negara Asia Pasifik.


OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries )

A.   Sejarah Berdirinya OPEC
                   OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries ) adalah organisasi negara – negara pengekspor minyak. OPEC didirikan di Caracas, Venezuela pada tahun 1960 atas prakarsa lima negara produsen minyak terbesar didunia, yaitu:
§  Irak
§  Iran
§  Arab Saudi
§  Kuwait, dan
§  Venezuela.
                 Jumlah anggota OPEC saat ini sebanyak 13 negara, yaitu lima negara pendiri dan lainya adalah :
§  Libya
§  Indonesia
§  Nigeria
§  Aljazair
§  Gabon
§  Uni Emirat Arab
§  Qatar, dan
§  Ecuador
                   Namun negara Ecuador pada Desember 1992 menyatakan diri keluar dari keanggotaan OPEC.


B.    Tujuan OPEC
                  Untuk meneliti strategi harga minyak secara keseluruhan agar dapat mengikuti perkembangan pasar dunia internasional, pada bulan Mei 1980 para anggota OPEC mengadakan pertemuan yang hasilnya yaitu:
§  Berusaha menyesuaikan tarif harga minyak menurut perkembangan laju perekonomian serta kenaikan harga di negara komsumen.
§  Tidak akan meningkatkan produksi minyak untuk menutupi kekurangan akibat situasi politik.
             OPEC mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.     Menjaga kestabilan harga minyak di pasaran internasional.
2.    Menghindari persaingan di antara negara – negara anggota OPEC.
3.    Mengusahakan memenuhi kebutuhan minyak dunia dengan saling meguntungkan.
4.    Menentukan jumlah produksi minyak dunia.

C.    Peran Indonesia Dalam OPEC

                   Peran aktif indonesia  dalam OPEC yaitu beberapa kali menjadi tuan rumah KTT OPEC. Jabatan Sekretaris Jendral dan Presiden OPEC sdudah beberapa kali dipegang oleh orang indonesia , antara lain oleh:
§  Dr. Erlich Sanger ( 1969 )
§  Rr. Soebroto ( 1988 – 1994 )
§  Purnomo Yusgiantoro ( 2001 )




IMF ( International Monetary Fund )


A. Sejarah Berdirinya IMF


                      IMF  ( International Monetary Fund ) atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga keuangan internasional dibawah  Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) yang didirikan untuk menciptakan kestabilitas sistem keuangan ( moneter ) internasional. IMF didirikan setelah 45 negara mengadakan konferensi di Bretton Woods, Amerika Serikat pada Juli 1944.
                       Pada konfernsi di Bretton Woods, wakil dari 45 negara tersebut menyepakati kerangka kerja sama ekonomi untuk menghindari terulangnya malapetaka ekonomi pasca - Perang Dunia II ( 1914 – 1918 ) yang ditandai dengan terjadinya malapetaka Depresi Ekonomi pada tahun 1930-an.
                     IMF berdiri pada Desember 1945 ketika 29 negara anggota pertama lembaga ini menandatangani Kesepakatan IMF (Articles of Agreement ) dan beroperasi mulai Maret 1947.

B. Tujuan Berdirinya IMF
        Tujuan didirikan IMF sebagai berikut :
1.     Memajukan kerja sama  moneter internasional dan perluasan perdagangan internasional.
2.    Mengusahakan kestabilan nilai kurs.
3.    Membantu mengatasi ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran negara anggota.
4.    Memajukan stabilitas dalam pertukaran uang dan mencegah terjadinya pengurangan nilai uang.
5.    Memberikan bantuan kredit kepada negara anggota untuk mengurangi kesulitan pembayaran luar negeri.
        Adapun kegiatan utama IMF adalah sebagai berikut:
1.     Memonitor kebijakan nilai tukar uang negara anggota.
2.    Membantu negara anggota mengatasi masalah yang berkaitan dengan neraca pembayaran.
3.    Memberikan bentuan teknis dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas intitusi serta  sumber daya  manusianya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar