Kerjasama Regional :
ASEAN(Association of South East Asian Nations)
APEC ( Asian Pacific Economic Coorperation )
Kerjasama Internasional :
OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries )
IMF ( International Monetary Fund )
ASEAN(Association
of South East Asian Nations)
A. Latar
Belakang Terbentuknya ASEAN
ASEAN (Association of South East
Asian Nations ), atau Perhimpunan Bangsa – Bangsa Asia Tenggara ( PERBARA),
merupakan organisasi kerja sama regional negara – negara Asia Tenggara dibidang
ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Meskipun organisasi ini bertekad mewujudkan
stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara dari pengaruh asing, tetapi bukan
merupakn organisasi politik. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang
berdirinya ASEAN.
Berdirinya ASEAN didorong oleh beberapa
faktor diantaranya sebagai berikut:
§ Faktor Internal ( Dari Dalam ), yakni
setelah berakhirnya Perang Dunia II lahirlah negara – negara baru di Asia
Tenggara. Munculnya negara – negara baru ini pada umumnya banyak memiliki
persamaan masalah, oleh karena itu paerlu sikap dan tindakan bersama untuk
mewujutkan stabilitas dan keamanan kawasan ini melalui ASEAN.
§ Faktor Eksternal ( Dari Luar ), yakni akibat krisis Indocina yang ditimbulkan
oleh gerakan komunis yang berusaha menguasai seluruh Vietnam, Laos dan Kamboja
( Kampuchea ) sebagai negara komunis, maka negara – negara tetanga di
kawasan ini merasa khawatir dan sepakat menghadapi
ancaman ini dengan membentuk ASEAN.
B. Sejarah
Berdirinya ASEAN
ASEAN adalah organisasi kerja sama
regional negara – negara di Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara di Asia
Tenggara,yakni Indonesia, Filiphina, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Pendirian organisasi ini ditanda tangani dengan penandatanganan Deklarasi
ASEAN(Deklarasi Bangkok). Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh:
1.
Adam
Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)
2.
Tun
Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia)
3.
S.
Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)
4.
Narsisco
Ramos (Menteri Luar Negeri Filiphina)
5.
Thanat
Khoman (Menteri Luar Negeri Muang Thai/ Thailand)
Dalam Perkembangannya, lima negara Asia
Tenggara lain ikut bergabung, yakni:
1.
Brunei
Darussalam( Tanggal 7 Januari 1984)
2.
Vietnam
(Tanggal 28 Juni 1997)
3.
Laos
(Tanggal 23 Juli 1997)
4.
Myanmar
(Tanggal 23 Juli1997), dan
5.
Kamboja/
Kampuchea (Tanggal 16 Desember 1998)
Nagara – negara di Kawasan
Asia Tenggara yang belum masuk ASEAN yaitu Timor Leste
C. Tujuan
ASEAN
Maksud dan tujuan ASEAN
seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok Agustus 1967 adalah sebagai
berikut:
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di Asia Tenggara.
- Mendorong perdamaian dan kestabilitan regional di Asia Tenggara dengan menghormati keadilan dan tata hukum dalam hubungan antar negara Asia Tenggara serta berpegang teguh pada asas Piagam Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)
- Mendorng kerja sama dan saling membantu dalam berbagai bidang yang merupakan kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, dan ilmu pengetahuan.
- Saling membantu dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian dalam bidang pendidikan teknik dan administrasi.
- Kerja sama dalam peningkatan pertanian, industri, perdagangan, komunikasi , dan peningkatan taraf hidup rakyat di masing – masing negara anggota.
- Mendorong penelaahan masalah Asia Tenggara.
- Memelihara kerja sama dengan berbagai organisasi internasional dan regional antar negara ASEAN.
D. Prinsip
Dasar ASEAN
ASEAN sebagai wadah kerja sama negara – negara di
Asia Tenggara, mempunyai prinsip – prinsip dasar yang tertuang dalam perjanjian
persahabatan dan kerja sama di Asia Tenggara. Perjanjian tersebut
ditandatangani pada tanggal 24 Februari 1976 di Bali.
Adapun isi perjanjian tersebut yaitu:
- Menghormati kemerdekaan, kedaulatan , kesamaan, intergritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara.
- Tidak mencampuri urusan dalam negeri dari negara lain.
- Penyelesaian sengketa dengan cara – cara damai.
- Menghindari penggunaan atau ancaman melalui kekuatan militer.
- Kerja sama yang efektif antar negara anggota.
E. Lambang
ASEAN
Lambang ASEAN berupa ikatan 10 batang padi. Dalam lambang ASEAN terdapat empat warna
yaitu biru, merah, putih, dan kuning. Adapun arti logo atau lambang ASEAN
yaitu:
§
Biru
melambangkan keamanan dan kestabilan.
§
Merah
melambangkan semangat dan dinamisme
§
Putih
melambangkan kesucian
§
Kuning melambangkan kemakmuran
§
Sepuluh
tangkai padi melambangkan cita – cita .
Pelopor pembentukan ASEAN di Asia Tenggara
yaitu bersatu dan bersemangat.
Bulatan melambangkan kesatuan ASEAN.
F. Struktur
Organisasi ASEAN
Untuk melaksanakan maksud
dan tujuan ASEAN, maka dibentuklah struktur organisasi ASEAN. Struktur
organisasi ini antara sebelum KTT I di Bali 1976 ada perbedaan.
- Sebelum KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai Berikut:
- Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ( ASEAN Ministeral Meeting ). Sidang Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap tahun secara bergilir di negara anggota.
- Standing committee, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya melanjutkan perkerjaan ASEAN dalam jangka waktu diantar sidang-sidang tahunan para Menteri Luar Negeri.
- Komiisi-komisi Tetap ( Permanent Committee ), yang beranggotakan tenaga ahli serta pejabat pemerintah negara – negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah memberikan rekomendasi terhadap rencana program ASEAN dan melaksanakan program tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari Sidang Tahunan Para Menteri.
- Komisi – komisi Khusus ( Ad Hoc Committee ), yakni Komisi khusus di bentuk sesuai kebutuhan
- Sekretariat Nasional ASEAN ( National Secretariats ), yang bertugas untuk mengkoordinasi pada tahap nasional dalam melaksanakan keputusan – keputusan para menteri ASEAN dan mempersiapkan agenda pertemuan Standing Committee.
- Sesudah KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Ada Perubahan, Sebagai Berikut:
- Pertemuan Para Kepala Pemerintahan ( Summit Meeting )
- Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN
- Sidang Para Menteri – Menteri Ekonomi
- Sidang Para Menteri Lainnya ( Non – Ekonomi)
- Standing Committee
6.
Komite
– komite
G. Konferensi
Tingkat Tinggi ( KTT) ASEAN
- KTT I di Bali ( 23 – 25 Februari 1976 )
- KTT II di Kuala Lumpur ( 4 – 5 Agustus 1977)
Yang
telah memfokuskan pada masalah – masalah hubungan ekonomi dengan Jepang,
Australia, dan Selandia Baru.
- KTT III di Manila ( 14 – 15 Desember 1987 )
Dalam KTT III ini berhasil menandatangani Deklarasi
Manila, yang isinya antara lain tentang kerja sama dalam segala bidang
untuk melawan proteksionisme negara – negara industri dan mengadakan uasah
bersama guna menjaga ketertiban, keamanan, dan stabilitas di kawasan Asia
Tenggara.
- KTT IV di Singapura ( 27 – 29 Januari 1992 )
KTT IV ini merupakan arti penting karena
diadakan pada saat yang tepat yakni pada waktu dunia sedang mengalami berbagai
perubahan. Perubahan positif tersebut berupa tercapainya persetujuan mengenai
penyelesaian masalah Kamboja yang lebih erat dengan negara – negara eks
Indochina di kawasan Asia Tenggara.
- KTT V di Bangkok, Thailand ( 14 – 15 Desember 1995 )
- KTT VI di Hanoi, Vietnam ( 15 – 16 Desember 1998 )
- KTT VII di Bandar Sri Begawa, Brunei Darusalam ( 5 – 6 November 2001)
- KTT VIII di Phnom Penh, Kamboja ( 4 – 5 November 2003 )
- KTT IX di Bali, Indonesia ( 7 – 8 Oktober 2003 )
- KTT X di Vientiane, Laos ( 29 – 30 November 20034)
- KTT XI di Kuala Lumpur, Malysia ( 12 – 14 Desember 2005 )
- KTT XII di Cebu, Filipina ( 12 – 14 Januari 2007 )
H. Peran
Indonesia Dalam ASEAN
Peran Indonesia dalam ASEAN sangat besar
diantaranya sebagai berikut :
- Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.
- Penyelengara KTT I dan IX di Bali.
- Tempat kedudukan sekretariat tetap, yaitu di Jakarta.
- Turut menyelesaikan pertikaian antar bangsa atau negara di kawasan Asia Tenggara.
- Mendukung kesepakatan bahwa Asia sebagai kawasan yang bebas, damai, netral, atau Zone of Peace, Freedom and Neutrality ( ZOPFAN).
- Menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting ( JIM ) untuk meredakan konflik di wilayah Kamboja.
I.
Kerja Sama Ekonomi ASEAN
Kerja sama ekonomi negara anggota
ASEAN meliputi beberapa bidang, diantaranya keuangan dan perbankan,
perdagangan, pertanian, kehutanan, perternakan, dan perikanan. Secara teknis,
kerja sama tersebut dilaksanakan oleh komite – komite sesuai dengan bidangnya
masing – masing :
- Komite Keuangan dan Perbankan ( COFAB = Committee on Finance and Banking )
Komite keuangan dan perbankan
merupakan komite kerja sama di bidang keuangan dan perbankan yang berkedudukan
di Thailand. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
- Pembentukan dana
- Memberikan pendukung perpajakan yang sesuai dengan undang – uadang yang berlaku, dan
- Mencari bantuan modal dari negara – negara maju.
- Komite Bahan Makanan, Pertanian, dan Kehutanan ( COFAF = Committee on Food, Agriculture, and Forest )
Komite bahan makanan,
pertanian, dan kehutanan merupakan komite kerja sama di bidang pertanian,
kehutanan, dan bahan pangan yang berkedudukan di Indonesia .
- Komite Industri, Pertambvangan, dan Energi ( COIME = Committee on Industri, Mining, and Energy )
Komite industi ,
pertambangan, dan energi merupakan komite kerja sama bidang industri,
pertambangan, dan energi yang kedudkukan di Filipina.
- Komite Transportasi dan Komunikasi ( COTAC = Committee on Transportation and Communication )
Komite transportasi dan
komunikasi adalah komite kerja sama bidang transportasi dan komunikasi yang
berkedudukan di Malaysia.
- Komite Kebudayaan dan Informasi ( Committee on Cultural and Information )
Komite ini melakukan
kegiatan dalam bidang kebudayaan dan informasi, misalnya pengembangan misi
budaya di kawasan ASEAN maupun di luar ASEAN.
- Komite Perdagangan dan Pariwisata ( COTT = Committee on Trade and Tourism )
Komite ini berkedudkukan
di Singapura dan melakukan kegiatan – kegiatan seperti mengadakan perjanjian
perdagangan ASEAN dan mengadakan promosi kepariwisataan.
I. Hasil Yang Telah Dicapai Dalam ASEAN
Hasil Yang Telah dicapai
dalam kerja sma ekonomi ASEAN, meliputi :
- Mendirikan proyek industri ASEAN.
- Membentuk dana devisa bersama bagi negara – negara anggota yang memerlukan. Dana atur dalam ASEAN Swap arrangment.
- Menyelengarakan preferensi perdagangan diantar negara – negara anggota ASEAN, artinya menentukan tarif yang rendah untuk beberapa jenis barang hasil produksi negara – negara ASEAN.
- Mencegah terjadinya pajak berganda.
- Penggunaan Satelit Palapa bersama oleh negara – negara anggota ASEAN.
- Menyusun program bersama di bidang pangan khususnya beras.
- Peran swasta diperluas dan diperbesar.
- Mendirikan pusat – pusat penelitian.
- Hasil kerja sama dibidang sosial budaya.
APEC ( Asian Pacific Economic
Coorperation )
A.
Sejarah
Berdirinya APEC
APEC(Asia Pasific Economic
Cooperation) adalah kerja sama ekonomi negara – negara Asia Pasifik. APEC
dibentuk pada 1989 di Canbera,
Australia. Saat ini jumlah anggota
APEC mencapai 21 negara diantaranya :
- Dari ASEAN: Indonesia, Tahailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam dan Malaysia.
- Dari Benua Asia: China, Jepang, Korea Selatan, Hongkong,Taiwan, dan Rusia.
- Dari Benua Australia : Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
- Dari Benua Amerika: Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Peru dan Chili.
B.
Tujuan APEC
APEC mempunyai tujuan pokok melakukan liberalisasi perdagangan dan
investasi serta meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan kualitas sumber
daya manusia untuk mengingkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan
Asia Pasifik.
Tujuan di bentuknya kerja sama
APEC yaitu:
1.
Menjalin
kerja sama perdagangan, investasi, dan pariwisata.
2.
Memeprkuat
perdagangan multilateral bagi kepentingan Asia Pasifik serta negara negara
lain.
3.
Mengurangi
hambatan perdagangan antar negara.
4.
Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia guna mendorong pelaksanaan pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi.
Untuk mencapai tujuan
tersebutdisusunlah agenda liberalisasi secara bertahap sebagai berikut:
§ Tahap pertama tahun 2010, liberalisasi
perdagangan dan investasi diantara negara industri maju di kawasan Asia
Pasifik.
§ Tahap kedua tahun 2020, liberalisasi
perdagangan dan investasi di antar kawasan negara Asia Pasifik.
OPEC (
Organization of Petroleum Exporting Countries )
A.
Sejarah Berdirinya OPEC
OPEC ( Organization of
Petroleum Exporting Countries ) adalah organisasi negara – negara pengekspor
minyak. OPEC didirikan di Caracas, Venezuela pada tahun 1960 atas prakarsa lima
negara produsen minyak terbesar didunia, yaitu:
§ Irak
§ Iran
§ Arab
Saudi
§ Kuwait,
dan
§ Venezuela.
Jumlah anggota OPEC saat ini sebanyak 13 negara, yaitu lima negara
pendiri dan lainya adalah :
§ Libya
§ Indonesia
§ Nigeria
§ Aljazair
§ Gabon
§ Uni
Emirat Arab
§ Qatar,
dan
§ Ecuador
Namun negara Ecuador pada
Desember 1992 menyatakan diri keluar dari keanggotaan OPEC.
B. Tujuan OPEC
Untuk meneliti strategi harga minyak
secara keseluruhan agar dapat mengikuti perkembangan pasar dunia internasional,
pada bulan Mei 1980 para anggota OPEC mengadakan pertemuan yang hasilnya yaitu:
§ Berusaha menyesuaikan tarif harga minyak
menurut perkembangan laju perekonomian serta kenaikan harga di negara komsumen.
§ Tidak akan meningkatkan produksi minyak
untuk menutupi kekurangan akibat situasi politik.
OPEC mempunyai tujuan sebagai
berikut :
1.
Menjaga
kestabilan harga minyak di pasaran internasional.
2.
Menghindari
persaingan di antara negara – negara anggota OPEC.
3.
Mengusahakan
memenuhi kebutuhan minyak dunia dengan saling meguntungkan.
4.
Menentukan
jumlah produksi minyak dunia.
C. Peran Indonesia Dalam OPEC
Peran aktif indonesia dalam OPEC yaitu beberapa kali menjadi tuan
rumah KTT OPEC. Jabatan Sekretaris Jendral dan Presiden OPEC sdudah beberapa
kali dipegang oleh orang indonesia , antara lain oleh:
§ Dr. Erlich Sanger ( 1969 )
§ Rr. Soebroto ( 1988 – 1994 )
§ Purnomo Yusgiantoro ( 2001 )
IMF ( International Monetary Fund )
A. Sejarah
Berdirinya IMF
IMF ( International Monetary Fund ) atau Dana
Moneter Internasional adalah lembaga keuangan internasional dibawah Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) yang
didirikan untuk menciptakan kestabilitas sistem keuangan ( moneter )
internasional. IMF didirikan setelah 45 negara mengadakan konferensi di Bretton
Woods, Amerika Serikat pada Juli 1944.
Pada konfernsi di Bretton Woods, wakil
dari 45 negara tersebut menyepakati kerangka kerja sama ekonomi untuk
menghindari terulangnya malapetaka ekonomi pasca - Perang Dunia II ( 1914 –
1918 ) yang ditandai dengan terjadinya malapetaka Depresi Ekonomi pada tahun
1930-an.
IMF berdiri pada Desember
1945 ketika 29 negara anggota pertama lembaga ini menandatangani Kesepakatan
IMF (Articles of Agreement ) dan beroperasi mulai Maret 1947.
B. Tujuan
Berdirinya IMF
Tujuan didirikan IMF sebagai berikut :
1.
Memajukan
kerja sama moneter internasional dan
perluasan perdagangan internasional.
2.
Mengusahakan
kestabilan nilai kurs.
3.
Membantu
mengatasi ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran negara anggota.
4.
Memajukan
stabilitas dalam pertukaran uang dan mencegah terjadinya pengurangan nilai
uang.
5.
Memberikan
bantuan kredit kepada negara anggota untuk mengurangi kesulitan pembayaran luar
negeri.
Adapun kegiatan utama IMF adalah
sebagai berikut:
1.
Memonitor
kebijakan nilai tukar uang negara anggota.
2.
Membantu
negara anggota mengatasi masalah yang berkaitan dengan neraca pembayaran.
3.
Memberikan
bentuan teknis dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas intitusi
serta sumber daya manusianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar