Tugas Bahasa Indonesia
Karya
Ilmiah
“Boraks
dan Formalin”
Karya
Tulis Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas - Tugas dan Ujian Praktek Pelajaran
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
Nama:Regar Bintari Bayu
Pratama
No.Induk:7563
Kelas : IX E
SMP Negeri 1 Tasikmadu
Tahun Pelajaran
2012/2013
Pengesahan
Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari
:……………..
Tanggal :……………..
Bulan
:……………..
Tahun
:……………..
Oleh
:……………..
Mengetahui
Pembimbing II
Kepala SMP Negeri 1 Tasikmadu Guru Bahasa
Indonesia
Hadriyanto, S.Pd. M.Pd. MM. Sri
Kusmimi, S.Pd.
NIP.
195704271984031007 NIP. 196207031986012002
Pembimbing
III
Guru
Wali Kelas IX E
Sri
Kusmimi, S.Pd.
NIP.196207031986012002
II
Halaman
Motto
Motto
yang saya pegang dalam penulisan karya tulis ini adalah :
“Kesehatan
Itu Penting Bagi Kita”
Dan ini motto lain yang
saya gunakan dalam penulisan karya tulis ini:
v Carilah
ilmu setinggi langit.
v Rajin
pangkal pandai.
v Banyak
membaca, banyak pengetahuan.
v Buku
adalah jendela dunia.
v Kebersihan
pangkal kesehatan.
v Disiplin
adalah awal dari keberhasilan.
v Kegagalan
adalah keberhasilan yang tertunda.
v Jangan
pernah menyerah untuk menjadi yang lebih baik.
v Tak
akan ada keberhasilan tanpa adanya pengorbanan.
v Jadikanlah
hari esok lebih baik dari hari ini.
v Berusaha
adalah kunci dari berusaha.
v Kejujuran
adalah pendirian yang paling baik.
v Belajar
dari pengalaman merupakan hal yang menyenangkan.
v Hidup
tanpa buah adalah hidup tanpa faedah.
v Lebih
baik memberi contoh yang baik daripada menasehati.
v Manusia
tanpa cita-cita bagai burung tanpa sayap.
v Pengalaman
yang pahit akan membuat seseorang lebih berhati-hati.
v Dimana
ada kemauan pasti ada jalan.
v Berfikirlah
dalam mengambil keputusan.
v Dimana
ada kehidupan disana pasti ada harapan.
v Setiap
kesulitan ialah merupakan jembatan menuju kemajuan.
v Menghina
orang lain berarti menghina diri sendiri.
v Kebaikan
selalu terkenang dihati.
v Lebih
baik terlambat daripada tidak sama sekali.
v Hasil
pekerjaan yang besar bermula dari yang kecil.
v Mangalah
bukan berarti kalah.
III
Halaman
Persembahan
Karya ilmiah ini saya
persembahkan untuk :
1.
Bapak Hadriyanto, S.Pd. M.Pd. MM .selaku
kepala sekolah SMP Negeri 1 Tasikmadu yang saya hormati.
2.
Ibu Sri Kusmimi, S.Pd. selaku guru
pembimbing Bahasa Indonesia yang saya hormati.
3.
Ibu Sri Kusmimi, S.Pd. selaku guru wali
kelas IX E yang saya banggakan dan saya hormati.
4.
Bapak/Ibu guru serta staf Tata Usaha (TU) SMP Negeri 1 Tasikmadu yang
saya hormati.
5.
Orang tua yang selalu membimbing dan
mendukung saya.
6.
Teman – teman yang telah mendukung dan
memberikan semangat dalam menyusun karya
ilmiah ini dan adik – adik kelas yang saya sayangi.
7.
Para pembaca yang budiman.
IV
Kata Pengantar
Assalamualaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh.
Pertama – tama saya ingin mengucapkan puji
dan syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunian –Nya sehingga karya
tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi
seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan karya tulis ini dan
berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis
ini.
Kami
mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagi
hal. Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan sangat sempurna.
Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal
dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Saya membuat
karya tulis ini dengan sekmaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki.
Dimana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka
dari ini seperti yang telah dijelaskan bahwa saya memiliki keterbatasan dan
juga kekurangan ,saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
budiman. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami dimasa mendatang. Sehingga
karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan
menyelesaikan karya tulis ini saya mengharapkan banyak manfat yang dapat
dipetik dan diambil. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat megurangi
bahkan menghilangkan penggunaan boraks dan formalin sebagai bahan pengawet pada
makanan. Dengan begitu kesehatan akan lebih terjamin dan tidak ada lagi muncul
penyakit baru yang diakibatkan penggunaan bahan – bahan terlarang sebagai bahan
baku makanan. Saya juga mengharapkan kinerja yang lebih baik dan tegas serta
efektif dari pihak pengawas makanan yang merupakan bagian dari kepemerintahan,
sehingga makanan yang dihasilkan dari Indonesia lebih terjamin dan sehat.
Wassalamualaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh.
Tasikmadu,25
November 2012
Penulis
Regar Bintari Bayu Pratama
V
Abstraksi
Karya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana
sekarang ini banyak kerajian penggunaan boraks dan formalin sebagai bahan
pengawet makanan. Diman kedua bahan tersebut sangat dilarang digunakan sebagai
bahan baku makanan. Dan jika penggunaannya terus dilakukan dan dikomsumsi dapat
menyebabkan berbagai penyakit terutama kanker dan bahkan kematian untuk tingkat
yang lebih lanjut. Hal ini telah menjadi hal yang cukup serius dan menjadi
suatu masalah yang berusaha diselesaikan dengan baik oleh berbagai pihak
terutama pemerintah.
Sebagai pusat utama kelansungan hidup negara,
pemerintah harus dapat dengan bijak memutuskan dan bertindak tegas bagaimana
penanganan kasus tersebut. Terutama kasus pada pembuatan bakso dengan bahan
pengawet boraks dan berbagai makanan seperti ikan asin serta tahu yang
diawetkan dengan menggunakan formalin. Berbagai solusi telah saya tuliskan
disini. Tetapi solusi tersebut tidaklah semuanya dapat dijalankan dengan hasil
yang cepat dan ada kemungkinan banyak faktor yang menyebabkan penyelesaian
masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Karena masalah ini tidak
dapat diselesaikan dengan baik. Karena masalah ini harus kembali lagi kepada
masyarakatnya yang terlibat langsung.
VI
Daftar Isi
Halaman
Judul .…………………………………………………………………………………… I
Halama
Pengesahan ………………………………….…………………………………………….II
Halaman
Motto …………………………………………………..………………………………...III
Halaman
Persembahan …………………………………………………………………………….IV
Kata
Pengantar ……………………………………………….……………………………………V
Abstraksi
………………………………………………………………………………………….VI
Daftar
Isi ………………………………………………………………………………………….VII
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang …………………………………………………………………1
B.
Pembatasan
Masalah ……………………………………………………….......1
C.
Perumusan
Masalah ……………………………………………………………1
D.
Tujuan
Penulisan …………………………………………………………..…. .2
E.
Metode
Penulisan ………………………………………………………….…..2
F.
Hipotesa
…………………………………………………………………,….....2
G.
Manfaat
……………………………………………………………………..….2
BAB II
LANDASAN TEORI …………………………………………………………………….3-4
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitan ………………………………………………………………...5
B.
Tempat
Dan Waktu Penelitian……………………………………………….. 5
C.
Sumber
Data ……………………………………………………………….... 5
D.
Hasil
Penelitian…………………………………………………………….... 5
E.
Teknik
Pengumpulan Data ………………………………………………......
5
F.
Tenik
Analisa Data ………………………………………………………….. 6
BAB
IV PEMBAHASAN
A.
Pengetahuan
Akan Boraks Dan Formalin …………..………………………....7
B.
Dampak
Penggunaan Boraks Dan formalin Pada Makanan ………..………..7-9
C.
Makanan
Yang Biasanya Mengandung Boraks Atau Formalin …..….............10-16
BAB
V PENUTUP
A.
Kesimpulan
…………………………………………………………………....17
B.
Saran
…………………………………………………………………………..17
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………………..18
VII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sekarang ini banyak bahan kimia dan berbagai
campuran-campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia
dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien.Tetapi disamping untuk makannan
dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain.Dimana bahan kimia
tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat
fatal.
Hal ini sangat penting dan juga
memperhatikan.Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa
yang harus diperbaiki.Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan
berakhirnya akibat menumpuk di masa depan.Oleh karena itu,saya berusaha merangkum
sedemikian rupa dan mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan
mengapa hai ini menjadi hal yang sangat penting.
B. Pembatasan Masalah
Boraks adalah bahan kimia yang digunkan
sebagai pengawet kayu ,antiseptic kayu dan pengontrol kecoa.Sedangkan formalin
adalah bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan , pembasmi serangga dan dalam industri tekstil serta kayu lapis.
Kedua bahan kimia tersebut memang berguna jika
digunakan sesuai fungsinya ,tetapi menjadi sangat berbahaya bila digunakan
dalam pembuatan pangan.Di mana pangan itu merupakan segala sesuatu yang menjadi
bahan makanan manusia .Dan akibat dari penggunaan bahan – bahan kimia tersebut bisa
jadi sangatlah fatal ,dari kanker hingga menyebabkan kematian.Dalam karya tulis
ini saya akan berusaha membahas
perdeskripsian sedetail mungkin dari boraks dan formalin itu sendiri serta
bagaimana kedua bahan kimia tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bakan
baku pembuatan pangan.Begitu pula dengan berbagai akibat dari pengunaan boraks
dan formalin pada pangan tersebut serta bagaimana solusi yang harus dilakukan
demi membasmi hal ini dan mencegah terjadi lagi.
C.
Perumusan
Masalah.
1. Apa
faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau
formalin pada pangan yang diproduksinya?
2. Jenis
pangan apa saja yang menjadi sasaran pengunaan boraks atau formalin pada proses
pembuatanya ?
3. Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan
pengawet dari boraks atau formalin?
4. Apa
akibat dari pengunaan boraks atau formalin pada produk pangan?
5. Bagaimana
penaganan pengunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat dibasmi
secara tuntas?
1
D.
Tujuan
Penulisan
Ø Mengetahui
pengertian boraks dan formalin.
Ø Mengetahui
jenis-jenis pangan yanag menjadi sasaran pengunaan boraks.
Ø Mengetahui
dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
Ø Mengetahui
peranan pemerintah dalam memberantas pengunaan formalin dan boraks pada pangan.
E.
Metode
Penulisan
Pada
penulisan karya tulis ini saya menggunakan satu metode ,yaitu dengan
angket.Dimana angket akan saya sebarkan dengan jumlah 1 lembar .Dimana angket
itu berisi pertanyaan – pertanyaan mengenai boraks dan formalin pada makanan mengacu
pada tujuhan yang telah ada.
F.
Hipotesa
1. Boraks
dan formalin merupakan bahan pengwet yang umumnya digunakan untuk industri
tekstil , kayu, dan sebagainya. Dapat juga digunakan sebagai pembasmi serangga
dan hal – hal lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan makanan.
2. Jenis
pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses
pembuatannya adalah tahu, tempe, bakso dan ikan asin.
3. Akibat
dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan adalah berbagai
gangguan pada saluran pencernaan, hati, saraf, otak, serta pada organ-organ
yang berselaput yang terkena secara langsung. Dan bila terjadi secara terus
menerus dapat menyebabkan kanker bakhan kematian.
4. Sebenarnya
pemerintah telah berperan dalam pemberantasan penggunaan boraks dan formalin
pada produk makanan. Tetapi tindakan – tindakan yang dilakukan pemerintah
kurang tegas dan tidak tepat mengenai sasaran. Sehingga sekarang ini saya masih sering melihat orang orang yang
keracunan atau tekena penyakit lainnya, disebabkan memakan makanan yang
mengandung boraks atau formalin.
G.
Manfaat
v Dapat
mengetahui cirri-ciri makanan dengan bahan baku boraks atau formalin sebagai
pengawet sehingga dapat menghindarinya.
v Dapat
menghindari secara langsung penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
v Dapat
menambah wawasan dengan mengetahui dampak yang diakibatkan dari penggunaan
boraks dan formalin pada produk pangan.
v Dapat
membantu pencegahan dan pembrantasan penggunaan boraks dan formalin dengan
berbagai solusi yang telah dipikirkan.
2
BAB
II
LANDASAN TEORI
Boraks merupakan
garam natrium yang banyak digunakan diberbagai industry nonpangan, khususnya
industi kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk
Kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat
larut dalam alcohol. Boraks biasa digunakan sebagi pengawet dan antiseptic
kayu. Daya pengawet yang kuat adari boraks berasal dari kandungan asam borat
didalamnya.
Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetik.
Misalnya larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan
dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur,
semprot hidung, dan sapel luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau
digunakan pada luka luar, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh.
Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan:
v Tanda
dan gejala akut:
Ø Muntah
– muntah
Ø Diare
Ø Konvulsi
dan,
Ø Depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
v Tanda
dan gejala kronis:
Ø Nafsu
Makan menurun atau berkurang
Ø Gangguan
pencernaan
Ø Gangguan
SSP(Susunan Saraf Pusat):Bingung dan kebodohan
Ø Anemia,
Ø Rambut
rontok dan,
Ø Kanker
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan
sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam
industry tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan
mudah larut dalam air maupun alkohol.
Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah
sebagai berikut:
v Jika
terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernafas,
nafas pendek, sakit kepala, dan menyebabkan kanker paru – paru.
v Jika
terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar.
v Jika
terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata,
pandangan kabur, bahkan kebutaan.
3
v Jika
tertelan akan menyebabkan mual, muntah – muntah, perut terasa perih, diare,
sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian pundatang.
Boraks dan formalin akan berguna
dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua
bahan ini tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan – bahan
tersebut sangat berbahaya, seperti telah saya diuraikan diats pengaruhnya
terhadap kesehatan. Walaupun begitu, kerena ingin mencari keuntungan sebanyak –
banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan
tidak memperhitungkan bahayanya. Pda umumnya, alasan para produsen menggunakan
boraks dan formalin sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan
ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harganya relative murah
dibandingkan bahan pengawet lain yang
tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Beberapa contoh makanan yang dalam
pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah Bakso, Kerupuk ,
Ikan, Tahu, Mie, dan juga daging ayam.
Boraks dan formalin merupakn
bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila
terkomsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja saraf.
Oleh karena ini lebih baik hindari makanan yang mengandung boraks dan formalin.
Berikut adalah beberapa
cara mengidentifikasi makanan yang menggunakan boraks dan formalin :
v Bakso
yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan
bakso yang menggunakan banyak daging.
v Kerupuk
yang mengandung boraks kalu digoreng akan mengembang dan empuk, tekstur bagus
dan renyah.
v Ikan
basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua
dan tidak cemelang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.
v Tahu
yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari 3
hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas
formalin.
v Mie
bash biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius),
berbau menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.
4
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian yang saya gunakan adalah penelitian korelatif.Yang di maksud
dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang memnghubungkan data-data
yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut saya menghubungkan data – data yang
saya dapatkan antara yang satu dengan yang lain. Sealin itu saya juga
menguhungkan data – data yang ada dengan
landasan teori yang saya gunakan. Sehingga diharapkan penelitian saya bisa
menjadi penelitian yang benar dan tepat.
B.
Tempat
Dan Waktu
Tempat dan waktu
pelaksanaan penelitian adalah di SMP Negeri 1 Tasikamadu pada tanggal 25 November
2012.
C.
Sumber
Data
Sumber
data kami adalah beberapa siswa,yang kira-kira saya ambil sempel adalah 20
siswa.
D.
Hasil
Penelitian
Hasil
penelitian akan saya sisipkan disetiap BAB didalam karya ilmiah ini.
E.
Teknik
Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang
saya gunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket. Dengan angket saya
dapat menyimpulkan ,melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan
tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang
berbeda pada pertanyaan yang Sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling
berkaitan.
5
F.
Teknik
Analisis Data
Cara saya dalam menganalisis data yang
saya dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan
teori yang diperlukan telah diperolah dengan baik. Lalu saya mulai menghitung
jumlah data,setelah itu saya mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap
pertanyan pada angket berdasarkan jumlah respon yang memilih. Langkah
berikutnya ,sesuai dengan jenis penelitian saya,saya menghubungkan data-data
yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah
terakhir,kami menuangkannya dalam karya tulis ini.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Pengetahuan
Akan Boraks Dan Formalin
Menurut hasil angket saya ,didapatkan
bahwa yang mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin adalah 19 orang
dan yang tidak mengetahui begitu pasti apa itu boraks dan formalin adalah 1
orang ,dari total 20 angket yang dibagikan.
Hal itu menunjukan bahwa responden yang
mengetahui secara persis apa itu boraks dan formalin lebih banyak daripada yang
tidak mengetahui secara pasti.Jika dimasukan dalam persen maka 75% responden
menyatakan mengetahui boraks dan formalin,sedangkan
5% lainya tidak begitu mengetahui tentang boraks dan formalin .
Hasil ini menunjukan bahwa penyuluhan
dan pengetahuan akan boraks dan formalin harus lebih sering disosialsasikan
,agar diharapkan kita semua mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin
,sehingga dapat memgunakannya secara benar ,sesuai dengan fungsinya.Maka
diharapkan juga dengan pengetahuan akan boraks dan formalin tersebut ,kasus
pengunaan boraks dan formalin pada bahan makanana dapat dikurangi bahkan menghilang
dari masyrakat.
B.
Dampak
Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan
Melalui hasil angket yang telah saya sebarkan
sebelumnya ,didapat hasil bahwa jumlah respon yang mengerti akan dampak angket
hamper sama dengan respon yang tidak
begitu tahu tentang dampak boraks dan formalin pada makanan . Adapun jumlah
responden yang tahu dampak boraks dan formalin pada makanan adalah 15 orang dan
yang tidak begitu tahu sebanyak 3 orang
sedangkan yang sama sekali tidak tahu ada 2 orang.
Jika dituangkan dalam persentasi adakah sebagai
berikut:
1. Jawaban
Yang Tahu Sebanyak : 75%
2. Jawaban
Yang Tidak Begitu Tahu Sebanyak : 15%
3. Jawaban
Yang Sama Sekali Tidak Tahu Sebanyak : 10%
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebagian besar responden masih rancu atau binggung tentang apa dampak boraks
dan formalin bagi tubuh tersebut.
7
Lalu apa
sebenarnya dampak boraks dan formalin dalam makanan bila dikomsumsi tubuh kita?
A. Boraks
Efek toksik akan terasa bila boraks
dikomsumsi secara kumulatif dan penggunaannya berulang – ulang.
Pengaruh Terhadap
Kesehatan :
v Tanda
dan gejala akut:
Ø Muntah
– muntah
Ø Diare
Ø Konvulsi
dan,
Ø Depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
v Tanda
dan gejala kronis:
Ø Nafsu
Makan menurun atau berkurang
Ø Gangguan
pencernaan
Ø Gangguan
SSP(Susunan Saraf Pusat):Bingung dan kebodohan
Ø Anemia,
Ø Rambut
rontok dan,
Ø Kanker
8
B. Formalin
Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan.
Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan
menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tengorokan tersa panas dan
kanker yang akibatnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya, serta gejala
lainnya.
Pengaruh
Formalin Terhadap Kesehatan:
v Jika
terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar
bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan menyebabkan kanker paru – paru.
v Jika
terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar.
v Jika
terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan
kabur, bahkan kebutaan.
v Jika
tertelan akan menyebabkan mual, muntah – muntah, perut terasa perih, diare,
sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian pundatang.
Boraks dan formalin merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi
manusia karena merupakan racun. Bila terkomsumsi dalam konsentrasi tinggi
racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar
kadar konsentrat boraks dan formalin yang dianggap membahayakan. Oleh karena
ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung boraks dan formalin. Jauhkan
anak – anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin tidak boleh
digunakan dalam makanan.
9
C.
Makanan
yang Biasanya Mengandung Boraks atau formalin
Berdasarkan hasil penelitian melalui
angket yang telah saya sebarkan,jumlah responden yang menganggap bahwa tahu dan
bakso adalah makanan yang paling sering diberi formalin sebanyak 12 orang,
sedangkan yang memilih ikan sebanyak 7 orang,
dan memilih kerupuk sebanyak 1 orang. Sedangkan
menurut makanan-makanan yang biasa mengandung boraks dan formalinyang biasanya
mereka konsumsi adalah, jumlah responden yang memilih tahu dan bakso sebanyak 15
orang, 5 orang memilih ikan dan 0 orang memilih kerupuk.
Data ini menunjukan bahwa kebanyakan siswa
beranggapan bahwa tahu dan bakaso merupakan makanan yang biasanya diberi boraks
dan formalin. Tahu dan bakso memang cukup dikenal sering diberi boraks atau
formalin, namun bukan mereka makanan yang paling sering diberi boraks atau
formalin. Berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indoensia
tahun 2012, pengguna boraks dan formalin pada ikan dan hasil laut menempati
peringkat teratas. Yakni, 66% dari total 800 sampel. Sementar mi basah
menempati posisi kedua dengan 57%. Tahu dan bakso berada diurutan berikutnya
yakni 16% dan 15%.
Dan dari pertanyaan nomer tiga pada angket
ternyata responden banyak menjawab bahwa mereka sering mengkonsumsi tahu dan
bakso. Padahal, menurut kebanyakan dari mereka tahu dan bakso adalah makanan
yang biasanya mengandung boraks dan formalin. Mengapa mereka masih tetap sering
mengkonsumsinya meskipun menganggap bahwa tahu dan bakso yang paling sering
mendandung boraks dan formalin. Mungkin hal ini disebabkan karena siswa SMP
Negeri 1 Tasikamdu percaya bahwa para pedangang diSMP Negeri 1 Tasikmadu pasti
tidak memberikan boraks maupun formalin pada dagangannya, maka mereka tidak
takut untuk mengkonsumsinya.
Namun tetap saja, boraks dan formalin sangatlah berbahaya bila termakan.
Walaupun berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Indoensia tahun ini penggunaan boraks dan formalin paling banyak adalah pada
ikan dan hasil laut, namun jumlah 16 persen dan 15 persen tetap merupakan jumlah
yang besar. Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita makan,
terutama makanan-makanan yang sedang marak diberi boraks maupun formalin.
10
Oleh karena itu, dibawah ini saya paparkan mengenai ciri-ciri dari
beberapa makanan yang diberi boraks maupun formalin:
v Mie
basah
Penggunaan
formalin pada mie basah akan menyebabkan mie tidak cepat rusak sampai dua hari
pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu
lemari es ( 10 derajat Celsius). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket
dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada
pembuatan mie akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.
11
v Tahu
Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat,
karena rasa dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatanya kita
perlu waspada karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya.
Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau
lebih keras dan kenyak dari tahu biasanya, kemungkinan besar tahu tersebut
mengandunng bahan berbahaya, bisa borakds maupun formalin. Selain itu, tahu
yang diberi formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25
derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10
derajat Celsius). Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak
menyengat,bau formalin.
12
v Bakso
Bakso tidak akan rusak sampai lima
hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius). Teksturnya juga sangat kenyal.
13
v Ikan
segar
Ikan
segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit
dipotong. Ia tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat
Celsius). Warna insang merah tua dan tidak cermelang, bukan merah segar dan
warna daging ikan putih bersih
14
v Ikan
asin
Ikan asin yang mengandung formalin
akan terasa kaku dan keras, again luar kering tetapi bagian dalam agak basah
karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih mengandung air,
ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung
formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat
Celsius). Tubuh ikan bersih,cerah.
15
Peran pemerintah dalam memberantas boraks
dan formalin di Indonesia sanagt penting. Walaupun penyebaran boraks dan
formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi hal umun, pemerintah
masih tidak mengalami langkah yang tegas dalam menangani hal ini. Bukitnya bisa
didapat, bahwa ternyata penggunaan boraks dan formlin sebagai bahan pengawet
makanan masih merajalela. Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil
tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BOPM).
Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, Seperti:
Ø Melarang
panganan permen merek white rabit creamy,Kiamboy,Classic cream,Blak currant dan
Manisan plum.
Ø Mengeluarkan
permenkes No. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam
pangan.
Ø Melakukan
sosialisai penggunaan bahan tambahan yang diizinkan dalam proses produksi
makanan dan miniman sesuai UU No.23/1992 untuk aspek keamanan pangan dan UU
No.71/1996
Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan
oleh para pedagang, kerana Badab POM hanya mengeluarkan undang-undang dan
aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi
tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan
ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.
Dari data angket yang saya sebarkan kebeberapa
responden, terhadap pertanyaan:
“Menurut
anda apakah peran pemerintah sudah ada dalam pemberatasan boraks dan formalin
?” Dan dari pertanyaan itu, sebanyak 8 orang mrnjawab upaya pemerintah sudah
banyak, sebanyak 2 orang menjawab upaya pemerintah sudah lumayan, dan terakhir
10 orang menjawab upaya pemerintah tidak ada sama sekali.
Dari hasil angket diatas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah masih
kurang. Ini mungkin disebabkan karena memang pemerintah kurang serius / tegas
dalam menangani masalah ini, padahal ini adalah masalah yang serius, karena
dapat me,bahayakan kesehatan manusia. Pemerintah seharusnya lebih gencar dalam
menangani masalah ini.
16
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada
BAB IV ini dapat disimpulkan bahwa:
v Sebagian
besra dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti,
tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu
boraks dan formalin.
v Masih
ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan
boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui
secara pasti.
v Menurut
responden tahu dan bakso adalah yang paling sering menjadi ssaran penggunaan
boraks dan formalin. Tetapi menurut penelitian BOPM pada tahun ini, ikan adalah bahan makanan
yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.
v Pemerintah
masih sangat kurang dan tidak tegas dalam menanggapi dan mengatasi penggunaan
boraks dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan
dan keseluruhan makalah saya ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
v Berikan
penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin,
pengertian, fungsinya, serta dampak apabila tidak digunakan sesuai fungsinya.
v Pengawasan
yang lebih ketat oleh pemerintah tindakan tegas, seperti mengirimkan
pengawasan-pengawasan pemerintah kedaerah-daerah tertentu dan membentuk
undang-undang mengenai boraks dan formalin.
v Masyarakat
harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinya
mengandung bahan formalin maupun boraks.
v Kesadaran
dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks
dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada pihak yang berwajib
jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada
makanan yang dijualnya, dan juga tidak sengaja sembarangan menjual boraks dan
formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembelinya.
17
BAB VI
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber
Artikel Dan Berita :
http://www.depkes.go.id
, diakses tanggal 25 November 2012
http://www.borkas-formalin.org
, diakses tanggal 25 November 2012
http://www.gizi.net
, diakses tanggal 25 November 2012
http://id.wikipedia.org , diakses tanggal 25 November 2012
http://www.google.co.id , diakses tanggal 25 November 2012
http://www.blogregarbintaribayu’eoozzpratama.com
, diakses tanggal 25 November 2012
http://pengaruhboraksdanformalintehadapkesehatan
, diakses tanggal 25 November 2012
http://www.bukukita.com
, diakses tanggal 25 November 2012
http://jenis-jenispenyakitakibatboraksdanformalin.ac.id
, diakses tanggal 25 November 2012
http://bopm2012.net.id , diakses tanggal 25 November 2012
http://kesehatan.co.id
, diakses tanggal 25 November 2012
Sumber
Gambar dan Foto :
http://formalin.com
, diakses tanggal 25 November 2012
18